Lenteraindonesia.net, KABUPATEN TANGERANG, – Warga RT 01/03 Pasirandu Desa Kadu Kecamatan Curug Mengeluhkan Dampak Akibat Pekerjaan Pembangunan. Simpang Susun Bitung (Direct Access Toll KM 25). Jum’at (6/9)
Management Paramount yang dikerjakan oleh PT. Acset Indonusa Tbk, sebagai kontraktor utama yang dimana warga pun menuntut kompensasi seperti kebisingan dan debu yang selama ini belum di berikan.
Akibatnya, warga melakukan aksi demo di proyek Paramount yang hingga saat ini tidak ada titik terang untuk warga.
Saat awak media mewawancarai salah satu warga mengatakan warga pun hanya ingin haknya akibat pembangunan tersebut, pasalnya kita ini berdekatan dengan proyek tersebut sudah pasti dampak di lingkungan itu semakin besar,
” Hingga saat ini tidak ada kejelasan terkait kompensasi, hanya koordinasi maka bersama warga pun kami ke lokasi proyek untuk meminta kejelasan terkait dampak lingkungan, ” Tandas Warga yang tidak mau disebutkan namanya
Lanjutnya warga pun mengeluh lantaran tidak ada kompensasi namun proyek itu tetap dikerjakan, sehingga berdampak butuh pada pencemaran udara,
” Kalau bicara Koordinasi, memang warga tidak termasuk kan ini aneh, tanpa ada warga tidak adanya ketua RT Dan RW Apalagi kepala desa,” Pungkasnya.
Kendati itu, Warga pun mediasi di balai warga RT 01/03 bersama pihak Paramount, PT. Acset Indonusa Tbk dan PT. Duta dan hadir Kapolsek Curug, Tokoh Masyarakat, tokoh agama, LPM Desa Kadu, Ketua RT /RW pun hadir dan masyarakat RT 01/03. Namun dari hasil mediasi pun warga diminta untuk pengajuan kembali terkait kompensasi, Ucap PT. Acset Indonusa Tbk kepada warga.
Irwan Humas PT. Acset Indonusa Tbk, saat di wawancarai awak media terkait Demo warga RT. 01/03 Pasirandu Desa Kadu pada Rabu (4/9) kemarin mengatakan bahwa perusahaan kami sudah memberikan Uang Koordinasi kepada Ketua Panblok sebesar 240.000.000,- namun di lapangan masih saja terjadi permasalahan warga,
” Seharusnya ketua panblok yang selama ini menjelaskan terkait uang koordinasi tersebut, sehingga tidak ada salah paham dalam komunikasi dan terjadi seperti ini terus-terusan. Saya berharap ketua panblok temui warga, dan bisa menyelesaikan permasalahan ini karena memang sudah satu pintu terkait koordinasi di wilayah, ” Tegasnya. (Red/KJK)