Lenteraindonesia.net, BOGOR – Gerakan Mahasiswa Suara Rakyat (Gemasuara) menggelar aksi protes besar-besaran di depan Kantor ATR/BPN Kabupaten Bogor dengan tajuk “Kepung Kantor BPN Kabupaten Bogor.” Dalam aksi ini, mereka menuntut pengunduran Kepala BPN karena maraknya masalah agraria yang tak kunjung tuntas. Pada Jum’at (26/07/2024).
Puluhan demonstran tampak memadati lokasi aksi sejak pukul 14:10 WIB. Dari berbagai spanduk dan poster yang mencolok menghiasi area tersebut, ditambah dengan mobil komando yang memeriahkan suasana.
Menurut siaran pers yang beredar, masalah mafia tanah yang menimbulkan sengketa di Kabupaten Bogor telah menjadi ancaman serius. Pada tahun 2022, Satreskrim Polres Bogor menangani 2.390 kasus, dengan 500 di antaranya merupakan sengketa tanah.
Dalam orasinya, seorang orator dengan lantang menyatakan, “BPN Kabupaten Bogor mudah dibayar,” menegaskan frustrasi mereka terhadap pihak BPN.
“Sementara itu, di balik barikade, aparat keamanan berjaga-jaga di tengah asap hitam yang mengepul dari ban yang dibakar oleh peserta aksi.
Koordinator aksi, Zayyanul Iman Alfadilah, menuntut Kepala BPN Kabupaten Bogor segera dicopot, khususnya terkait sengketa lahan di Desa Bojong Koneng. “Kami mendesak agar Kepala BPN Kabupaten Bogor diberhentikan karena masalah sengketa lahan yang belum terselesaikan,” tegas Zayyanul Iman Alfadilah.
Hingga berita ini diturunkan, aksi demonstrasi Gemasuara masih berlangsung, menunggu tanggapan dari pihak BPN Kabupaten Bogor yang hingga kini belum memberikan pernyataan resmi. ( Iskandar )